Senin, 10 Mei 2010

Siswi SMP Terampil Gunakan Canthing


Perkembangan batik saat ini terlihat sudah semakin membaik, terlihat dari peningkatan jumlah konsumsi batik yang cukup signifikan. Dahulu batik penggunaannya hanya terbatas pada kalangan tertentu saja, namun saat ini batik populer pada semua tingkatan umur.

Namun, peningkatan jumlah pengguna batik tidak bisa dijadikan jaminan bahwa batik akan tetap lestari. Perlu ada upaya lebih serius untuk melestarikan produk budaya itu.

“Saat ini batik masih dikerjakan oleh generasi tua. Saya perhatikan belum banyak generasi muda yang bisa membatik,” ungkap Suparman, salah satu seniman batik yang tampil pada
Demo Membatik Tiga Generasi yang dilaksanakan Senin (26/10), di Taman Balekambang.

Dari segi peningkatan jumlah peminat, dukungan pemerintah dalam mempromosikan batik, merupakan sinyal positif dalam usaha melestarikan batik. Menurut Suparman, yang terpenting adalah bahwa batik juga perlu regenerasi. “Anak muda perlu diperkenalkan bagaimana cara membuat batik. Jadi tidak hanya memakai, tapi juga bisa membuat,” jelasnya.

Persoalan regenerasi batik, ternyata juga menjadi perhatian Bambang Budi Setyo, Guru Seni Budaya, SMPN 17 Surakarta. Ia mulai merintis ekstrakulikuler Membatik pada sekolahnya sejak tahun 2007.

“Saya ingin anak-anak bisa ikut nguri-uri batik yang merupakan warisan budaya Indonesia,” ungkapnya saat mendampingi murid-muridnya mengisi Demo Membatik yang dilaksanakan pada acara Gelar Seni Budaya 2009.

Sebanyak sepuluh anak didiknya, tampil memperlihatkan kemampuan dalam membatik. Salah satunya adalah Adelia Nurma Yunita (15). Siswi kelas tiga SMP ini tampak piawai menuangkan malam, semacam lilin untuk membentuk pola, ke dalam canthing. Selanjutnya ia mulai menuliskan canthing mengikuti motif yang telah disiapkan.

Bagi sebagian anak muda, membatik bisa menjadi hal yang membosankan. Adelia menceritakan, bahwa sebagian temannya yang mundur dari ekstrakulikuler batik. Ia adalah salah satu yang bertahan paling lama. “Menurut saya bisa membatik itu justru menyenangkan. Karena sebagai generasi muda, kita bisa ikut melestarikan batik,” jelas siswi yang senang menggambar ini.

Saat ditanya apa cita-citanya, dengan mengejutkan ia menjawab ingin mendirikan sekolah batik. Salah satu yang menjadi kebahagiaannya adalah ketika batik hasil karyanya diminati orang lain. “Yang paling membanggakan, waktu batik saya dibeli oleh mantan gubernur, saat Jambore Budaya di Pacitan,” ujarnya dengan ceria. (Risma Hasnawaty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar