Senin, 10 Mei 2010

Disiapkan, Pilot Project Pendidikan Berkarakter

Sabtu, 06/03/2010 09:00 WIB - bns
SOLO—Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), awal bulan ini mempersiapkan terwujudnya pendidikan berkarakter yang digagas Pemerintah Kota Surakarta. Selain itu, Disdikpora akan mengajukan proposal kepada Direktorat Kesiswaan Kementrian Pendidikan Nasional, untuk menjadikan pilot project pendidikan berkarakter bagi tiga jenjang pendidikan. Diharapkan pendidikan berkarakter di Solo harus berjalan secara berkelanjutan.

“Kami akan mengajukan proposal pertengahan bulan ini ke Direktorat Kesiswaan Kementrian Pendidikan Nasional. Nantinya setelah adanya persetujuan, kami telah mempersiapkan pilot project yang akan mengambil contoh salah satu jenjang sekolahan mulai tingkat SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Solo,” kata Kelik Isnawan, Kepala Bidang Pemuda Disdikpora Kota Surakarta kepada Joglosemar di ruang kerjanya, Jumat (5/3).

Pihaknya mengutarakan pelaksanaan program pendidikan berkarakter lebih ditekankan pada pengadaan diklat-diklat secara berkelanjutan. Kemudian disinggung tentang teknis pendidikan berkarakter, ia mengimbau agar mulai tahun ajaran baru semuanya bisa terealisasi dengan baik.
Kelik menyebutkan program bagi sekolah berkarakter di Kota Solo akan dilakukan pembedaan dari tiga pilar yakni pembiasaan sehari-hari, peraturan serta kurikulum sekolah dengan ciri khas masing-masing. “Akan kami adakan perubahan sebagai bahan perbandingan antara sekolah berkarakter dan yang belum. Kami akan pilih satu sekolahan dari tingkat SD, SMP dan SMA atau sederajat,” tandasnya.

Kelik mengutarakan permasalahan internal seperti penyelenggaraan workshop dan lainnya akan dikembalikan kepada aturan per sekolahan. “Kegiatan seperti ini baru pertama kali dilakukan di Kota Solo, selebihnya penerapan tentang diklat diupayakan untuk menggantikan kurikulum sekolah secara berkelanjutan, artinya, di sebuah SMP pada kelas I dan kelas II berlangsung secara berlanjutan dan efektif,” tuturnya.

Kelik Isnawan menambahkan harapannya dari pilot project ini akan mengetahui berbagai kelemahan dan kelebihan program dikemudian hari. “Untuk sementara ini, baru SMPN 17 yang telah muncul sebagai sekolah percontohan. Mudah-mudahan dari proyek percontohan ini akan mengetahui sisi positif dan negatif program dan revisi ke depannya,” tegasnya. (bns)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar