Senin, 10 Mei 2010

Siswa Dimotivasi Minta Maaf Orangtua

Sabtu, 06/03/2010 09:00 WIB

Ujian Nasional (UN), tinggal dua pekan membuat beberapa sekolahan berbenah diri. Tak hanya dari materi pembelajaran, namun kesiapan secara mental para siswa juga dibentuk. Upaya positif tersebut dilakukan SMPN 17 Surakarta. Pihak sekolah menghadirkan seorang motivator, Asih Sunjoto Putro, yang juga seorang anggota Komisi I DPRD Kota Surakarta.

Saat ditemui Joglosemar di sela-sela memberikan motivasi di SMPN 17, Jumat (5/3), pihaknya mengemukakan keinginannya agar para peserta UN mempunyai motivasi tinggi untuk lulus dengan nilai maksimal.
“Tidak cukup bagi peserta UN dengan pemberian materi saja, motivasi dan semangat belajar mempunyai bobot yang sebanding,” ungkapnya.

Di samping itu, katanya, bahwa dukungan dan doa restu orangtua menjadi formula mujarab bagi anak didik di sekolah. Banyak kendala ketika para murid menghadapi ujian, masalah dengan teman, guru dan orangtua. Hal-hal seperti itu secara tidak langsung akan menghambat proses siswa dalam menghadapi ujian nasional.

“Penyegaran pikiran itulah yang diutamakan dalam pemberian motivasi ini. Mereka kami kumpulkan jadi satu, kami ajak mereka merenungi segala khilaf kepada teman, guru serta terpenting yakni kedua orangtua. Doa restu orangtua diharapkan mampu mendorong anak-anak peserta ujian nasional secara mental, agar cenderung lebih siap dan percaya diri pada kemampuannya sendiri,” tuturnya.
Dalam acara pemberian motivasi yang berlangsung di musala SMPN 17, ada tiga poin penting materi acara yang disampaikan. Munculnya semangat siswa dalam UN harus dirasakan melalui pendengaran, penglihatan dan hati. Siswa diajak untuk merenungkan kesalahan apa yang pernah dilakukan kepada teman, guru terutama kepada orangtua. Kemudian, terakhir siswa diminta meminta maaf atas kesalahan kepada orangtua mereka.
Minta Maaf

Wakil Kepala SMPN 17, Sudjito mengatakan program motivation sebagai obyek vital anak didik di sekolah. “Sangatlah positif acara pemberian motivasi seperti ini, asupan semangat dan dukungan mental dari teman, guru dan orangtua akan membantu siswa memberikan hal terbaik dalam UN nantinya,” terangnya.

Siswa kelas IXA, Agus Supriyanto mengaku setelah mengikuti acara tersebut langsung meminta maaf kepada teman dan guru. Ia berharap setelah tiba di rumahnya akan meminta maaf kedua orangtuanya.

“Saya rasa kata-kata maaf sangatlah dalam maknanya. Menurut saya pribadi, kata maaf bisa menjadi dorongan mental dalam menghadapi UN,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca kepada Joglosemar. (Bonus Wibowo Bramhartyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar