Saat ditemui Joglosemar di sela-sela memberikan motivasi di SMPN 17, Jumat (5/3), pihaknya mengemukakan keinginannya agar para peserta UN mempunyai motivasi tinggi untuk lulus dengan nilai maksimal.
Di samping itu, katanya, bahwa dukungan dan doa restu orangtua menjadi formula mujarab bagi anak didik di sekolah. Banyak kendala ketika para murid menghadapi ujian, masalah dengan teman, guru dan orangtua. Hal-hal seperti itu secara tidak langsung akan menghambat proses siswa dalam menghadapi ujian nasional.
“Penyegaran pikiran itulah yang diutamakan dalam pemberian motivasi ini. Mereka kami kumpulkan jadi satu, kami ajak mereka merenungi segala khilaf kepada teman, guru serta terpenting yakni kedua orangtua. Doa restu orangtua diharapkan mampu mendorong anak-anak peserta ujian nasional secara mental, agar cenderung lebih siap dan percaya diri pada kemampuannya sendiri,” tuturnya.
Wakil Kepala SMPN 17, Sudjito mengatakan program motivation sebagai obyek vital anak didik di sekolah. “Sangatlah positif acara pemberian motivasi seperti ini, asupan semangat dan dukungan mental dari teman, guru dan orangtua akan membantu siswa memberikan hal terbaik dalam UN nantinya,” terangnya.
Siswa kelas IXA, Agus Supriyanto mengaku setelah mengikuti acara tersebut langsung meminta maaf kepada teman dan guru. Ia berharap setelah tiba di rumahnya akan meminta maaf kedua orangtuanya.
“Saya rasa kata-kata maaf sangatlah dalam maknanya. Menurut saya pribadi, kata maaf bisa menjadi dorongan mental dalam menghadapi UN,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca kepada Joglosemar. (Bonus Wibowo Bramhartyo)